“ Ayah udah pulang gojeknya ya?” sapa sigendut raka sambil
tak lupa salim kepada ku yg masih duduk dijok motor “ yah tadi tukang motor
dateng..ayah belom bayar motor ya..?” aku hanya tersenyum pahit.
Tarikan mingu-minggu ini sepi banget, dari pagi mulai aku
keluar sampai siang hari begini baru dapat dua kali, itupun yang jaraknya
dekat..lumayan sih dapat segelas kopi dan sisanya buat pegangan kali aja
penumpang perlu kembalian..heheh
Duduk lemas aku diteras rumah “ Gimana sekolahnya tadi..ada
pe-er ga?” sampil kupeluk dan kucium pipi gembulnya seperti biasa.
“ Tadi aku ponten seratus dong yah..” Raka berlari kedalam
rumah mengambuka tas sekolahnya dan mengambil buku pelajaran matematikanya lalu
kembali kepadaku menunjukan pelajarannya tadi pagi dengan wajah berseri-seri
“wuiih mantab anak ayah…pinter banget yah..”
“ siapa dulu dong ayahnya…hahaha..” aku kembali memeluk erat tubuh gemuk bocah
tujuh tahun itu
“ Ayo kita makan…Raka udah makan belom? “ aku menggiringnya
masuk kedalam rumah
“ Udah yah…tadi disuapin mbah..”
“ Yaah kan udah naik kelas dua…kok masih disuapin aj, kayak
anak tk aja…heheh”
----------
“ Ayah aku ada kumpulin uang nih…buat bayar motor ayah aja…”
Raka menghampiriku yang sedang menikmati makan siang membawa dompet tabungannya
yang berasal dari bekas sarung pensil, Dia mengeluarkan semua isinya…yang
kertas maupun yang koin…
“ Nih yah..semuanya buat ayah…” Raka meletakannya didepanku
yang masih menyuap tahu goreng dicocol sambel kemulutku
“ Laah…nanti buat jajan Raka mana?” aku pura-pura melotot
kaget
“ Gapapa yah…aku ga jajan juga…kalo ga bayar nanti motornya
diambil lho yah…kata tukang motornya.. nanti kita ga punya motor lagi…” kulihat wajah bersih polosnya itu begitu serius mimiknya kulihat
“ Tadi aja aku jajan Cuma seribu doang yah…tanya aja mbah?”
“ Emang udah ada berapa uangnya?”
Raka menghitung lembar demi lembar dan koinnya satu persatu
dengan suara dikeraskan, aku ikut membantunya “ Ada tujuh belas ribu ya
yah…dapet ga yah?”
Aku tersenyum dan menggangukan kepala, sambil mengusap-usap
kepalanya tidak terasa walaupun berusaha kutahan tetap saja ada sedikit air
menggenang dimataku saat kulihat kesungguhannya menghitung tabungannya untuk
berusaha membantuku membayar kreditan motor yang menunggak 2bulan.
Kupandangi wajah lucu yang selalu membuatku gembira
itu…entah apa jadinya aku tanpa dirimu nak… selalau saja kamu membuat ayah baper
sekaligus takjub..
Allah yang maha baik telah menganugrahkan kepadaku seorang
malaikat kecil penjaga hidupku yang terus menciptakan semangat untuk terus
hidup dengan cara Mu
Membuatku tetap tersenyum..
Membuatku selalu bersyukur..
Dan
Bahagia…
Tetap
sehat dan bahagia selalu nak..
smg keshalehan terus tertanam dihatimu sampai
kamu dewasa kelak
my sweethome
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih Untuk meninggalkan jejak disini