Piala Dunia dan (Mimpi) Indonesia!



Pesta sepakbola paling meriah sejagat Piala Dunia 2010 di
Afrika Selatan akhirnya tuntas. Sebulan penuh para penggila sepakbola dimanjakan oleh aksi-aksi istimewa para pemain papan atas dari seluruh penjuru dunia yang diakhiri oleh sebuah gol dari Andres Iniesta mengantarkan Spanyol mengangkat trophy paling bergengsi untuk kali pertama sepanjang sejarah mereka. para jugador "La Furia Roja" menyamai rekor Perancis yang berhasil mengawinkan dua gelar setelah menjadi juara Piala Eropa 2008

Spanyol telah membuktikan dalam kurun waktu
dua tahun, mereka sukses meraih dua gelar yang sudah diimpikan sejak berpuluh-puluh tahun, "El Matador" mengakhiri penantiannya selama 44 tahun, setelah meraihnya pada 1964. Kemudian, tahun ini "La Furia Roja" mewujudkan mimpinya selama 76 tahun, sejak pertama kali tampil pada Piala Dunia 1934 Dua gelar yang diraih Spanyol dalam dua tahun terakhir bukanlah sukses yang bisa dibentuk dalam waktu singkat. Keberhasilan itu merupakan buah penanganan pemain muda sejak 10 tahun silam.

Seperti juga Spanyol, Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) membuat sebuah langkah besar dengan mewajibkan setiap klub, baik di Bundesliga maupun Divisi I, memiliki akademi sepak bola. Selain itu, klub-klub dilarang berinvestasi besar-besaran hanya untuk membeli pemain asing karena pemain muda lokal harus dinomorsatukan.


Dan Jerman pun menuai hasil. Program 10 tahun menjadikan"Si Panser"
raja sepak bola dunia sudah mulai menunjukkan tanda sangat positif ketika mereka tampil impresif pada putaran final Piala Dunia 2010.Lawan-lawan tangguh disingkirkan secara meyakinkan, Inggris (4-1) dan Argentina (4-0)

Pelatih Joachim Loew menurunkan hampir 100 persen
pemain dengan usia di bawah 26 tahun. Kematangan para pemain muda sekarang akan membuat Panser layak difavoritkan pada Piala Dunia 2014 di Brazil nanti karena Mueller dan kawan-kawan diyakini dalam masa emasnya pada empat tahun mendatang.Jerman akan menjelma jadi tim paling menakutkan.

Selain Spanyol dan Jerman, masih ada prestasi beberapa negara
yang patut dijadikan contoh, seperti Korea Utara, Korea Selatan, dan Jepang. Semangat pantang menyerah membuat tiga wakil Asia ini menghadirkan kejutan. Piala Dunia 2010 sudah berakhir. Perhelatan sepak bola terakbar di muka bumi ini melahirkan juara dunia baru, Spanyol dan mungkin di 4 tahun mendatang akan ada lagi juara baru lain.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Tampil di Piala Dunia tentu saja masih hanya sebatas angan-angan yang sulit digapai, jika melihat prestasi timnas. Bagaimana tidak, ketika negara lain berlomba-lomba untuk maju, PSSI justru melangkah, bahkan berlari ke belakang.

Di SEA Games 2009 Indonesia yang dulu pernah menjadi kekuatan sepak bola Asia Tenggara, dihajar 0-2 oleh tuan rumah Laos, yang tidak punya tradisi sepak bola, sangat menyakitkan. padahal sepanjang sejarah SEA Games, Indonesia tak pernah kalah dari Laos.

PSSI harus "bangun" dan bisa belajar dari apa yang terjadi selama Piala Dunia 2010 di Afrika
Selatan, serta mengambil hal-hal positif. Mimpi untuk meraih tiket gratis ke putaran final Piala Dunia dengan cara menjadi tuan rumah pertandingan terakbar ini pada tahun 2022 harus
segera dikubur dalam-dalam setelah FIFA mencoret Indonesia dari daftar kandidat tuan rumah.


Seperti langkah Jerman, yang menomorsatukan pembinaan pemain muda, PSSI pun harus bisa
menirunya dengan perhatian yang serius terhadap sekolah sepak bola di Tanah Air, serta memprioritaskan para pemain muda untuk tampil di kompetisi domestik level tinggi. Program instan sepeti mengirim para pemain "belajar" di Italia (Primavera),Uruguay, dan Paraguay bukanlah solusi yang tepat karena perlu pembinaan berjenjang sejak dini.

Rencananya Ketua Umum PSSI Nurdin Halid untuk merekrut mantan pelatih timnas Turki di Piala Eropa 1996 dan 2008, Fatih Terim, sebagai arsitek untuk membawa Indonesia ke putaran final Piala Dunia 2018, merupakan sebuah langkah besar.

bukan hal baru PSSI mengambil pelatih asing untuk mendongkrak prestasi persepak bola an Indonesia, bahkan pada liga Indonesia sudah banyak pula pemain-pemain asing merumput di Indonesia untuk memotivasi pemain lokal tetapi sepertinya hal tersebut terus-terusan menjadi mubazir jika kualitas kompetisi internal PSSI masih amburadul. Fasilitas dan prasarana serta
manajemen persebakbolaan Indonesia yang sarat dengan KKN .

Sejak jaman Hindia Belanda sampai sekarang sudah banyak Daftar pelatih asing dari berbagai negara direkrut baca : Tim Nasional Indonesia

"Kita harus bersatu padu untuk majukan sepak bola Indonesia. Saya siap bersama-sama memajukan sepak bola Indonesia," ujar SBY, dalam acara menonton bareng di Puri Cikeas Indah, Bogor, Senin (12/7/2010) dini hari WIB, menjelang final Piala Dunia 2010.

Dari 200 juta Penduduk Indonesia begitu sulitkah mencari 11 orang berbakat untuk mengharumkan negri tercinta ini pak Presiden?

worldcup.kompas.com
bola.kompas.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih Untuk meninggalkan jejak disini

Postingan Populer